Minggu, 18 Oktober 2015

Pertunjukan Teater dan Ludruk

Di sini Kusuma juga menawarkan tentang pementasan Teater Realis maupun Non Realis, di Kusuma kita juga bisa menyesuaikan akan kebutuhan dari konsumen sendiri. Seperti menyesuaikan seperti tema yang diinginkan oleh konsumen. Kusuma pernah mengikuti event-event di Luar kota, pentas keliling, perlombaan dll. Kita juga melayani Konsumen dari luar kota, seringnya kita di undang di kota seni, seperti kota Yogyakarta, Solo, Surakarta, dsb.

 Ini potret Pementasan Kusuma yang diproduksi
pada tanggal 12 Maret 2014, yang bertempat di
UNISMA (Universitas Negeri Islam Malang).
Di UNISMA Kusuma mementaskan Pementasan
Teater yang berjudul " Pelukis dan Wanita ".
yang di Sutradarai oleh : Yustin Aprilia.
Karya : Putu Wijaya.
Pemain : Dewi Nur Rofiah, Wahyu Setya.B, Febriansyah. Pimpinan Produksi : Bagus F.P
Tatarias : Putri Irnawati.
 Tim Artistik : Jarwo, Dika, Ebi, Andrian.



Masih Banyak potret-potret atau sepak terjang dari Kusuma 
sendiri, tentang bagaimana Kusuma Tampil di event-event kecil maupun event Besar. dan disini Kusuma membuat web Sederhana. Di web sederhana ini kami menawarkan Jasa Pertunjukan Teater dan Ludruk.

Jika Anda berminat :
Hub : 08821707584 (Wahyu)
 Facebook: Teater Kusuma UNTAG Surabaya
Tweeter   :  Teater Kusuma UNTAG Surabaya




                                                                           


Jasa Pertunjukan Ludruk Kusuma

Ludruk adalah suatu kesenian drama tradisional dari Jawa Timur. Ludruk merupakan suatu drama tradisional yang diperagakan oleh sebuah grup kesenian yang dipergelarkan di sebuah panggung dengan mengambil cerita tentang kehidupan rakyat sehari-hari, cerita perjuangan, dan sebagainya yang diselingi dengan lawakan dan diiringi dengan gamelan sebagai musik.
Dialog/monolog dalam ludruk bersifat menghibur dan membuat penontonnya tertawa, menggunakan bahasa khas Surabaya, meski kadang-kadang ada bintang tamu dari daerah lain seperti Jombang, Malang, Madura, Madiun dengan logat yang berbeda. Bahasa lugas yang digunakan pada ludruk, membuat dia mudah diserap oleh kalangan nonintelek (tukang becak, peronda, sopir angkutan umum, dan lain-lain).[4]

Sebuah pementasan ludruk biasa dimulai dengan Tari Remo dan diselingi dengan pementasan seorang tokoh yang memerankan "Pak Sakera", seorang jagoan Madura.

Kartolo adalah seorang pelawak ludruk legendaris asal Surabaya, Jawa Timur. Ia sudah lebih dari 40 tahun hidup dalam dunia seni ludruk. Nama Kartolo dan suaranya yang khas, dengan banyolan yang lugu dan cerdas, dikenal hampir di seluruh Jawa Timur, bahkan hingga Jawa Tengah.[5]

Ludruk berbeda dengan ketoprak dari Jawa Tengah. Cerita ketoprak sering diambil dari kisah zaman dulu (sejarah maupun dongeng), dan bersifat menyampaikan pesan tertentu. Sementara ludruk menceritakan cerita hidup sehari-hari (biasanya) kalangan wong cilik.